PENGANTAR MANAJEMEN
(Dr. H.B. Siswanto, M.Si.)
Oleh:
Herman Doa
NIM: 01114031
Prodi Akuntansi/Fakultas Ekonomi/Kelas
D
Konsep
Dasar Manajemen (hal 1-30)
Konsep
manajemen lahir sebagai konsekuensi akibat tidak seimbangnya pengembangan
teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen diartikan dalam prespektif
yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang pekerjaannya.
Menurut
John D. Millett, manajemen adalah proses
pengarahan dan pemberian fasilitas kerja. Menurut James A.F. Stoner dan Charles
Wankel manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian. Menurut Paul Hersey dan Kenneth manajemen adalah usaha yang
dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok. Elemen dasar manajemen
meliputi elemen sifat, fungsi, sasaran, dan tujuan.
Filsafat
manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang
memberi dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial yang
mengandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan
implikasinya. Menurut Davis dan Filley, faktor-faktor dasar dalam filsafat
manajemen meliputi kepentingan umum, tujuan usaha, pimpinan pelaksana,
kebijakan, fungsi, faktor dasar (produksi), struktur orgaisasi, prosdur, dan
moral kerja.
Manajemen
adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Sebagai
ilmu manajemen merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan yang
memiliki sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif. Sebagai seni, manajemen
adalah keahlian, kemampuan, dan ketrampilan dalam menerapkan prinsip, metode,
dan teknik untuk mencapai tujuan.
Tujuan
manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan yang menggambarkan cakupan
tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer. Tujuan
manajemen ini diklasifikasikan menurut hierarki tertentu yaitu tujuan pokok,
tujuan bagian, tujuan kelompok, tujuan kesatuan, dan tujuan individu.
Fungsi
manajer dapat dilihat dari dua arah yaitu fungsi dalam organisasi yaitu dari sudut proses perencanaan,
pengoganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian dan fungsi ke
luar organisasi dari sudut
spesialisasi kerja yaitu keuangan, ketenagakerjaan, pemasaran, pembelian, dan
produksi.
Perkembangan
Konsep Manajemen (hal 31-41)
Mazhab
(aliran) klasik dalam manajemen terdiri atas manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik. Para pengembangnya antara lain Robert Owen, Charles B,
Frederik W. Taylor, Henry L, Gantt, dan pasangan Gilberth. Sedangkan pengembang
organisasi klasik adalah Henry Fayol.
Mazhab
perilaku dilatarbelakangi temuan para manajer bahwa dengan pendekatan klasik,
efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapt diwujudkan.
Pengembangnya adalah Hugo M dan Eton Mayo.
Mazhab
ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi (bentukan
pemerintahan Inggris) yang kemudian diaplikasikan untuk menghadapi permasalahan
industri sehingga teknologi industri mulai digunakan.
Adanya
integrasi prespektif dari beberapa mazhab merupakan suatu pendekatan konseptual
dalam bidang manajemen antara lain pendekatan sistem dan pendekatan
kontingensi. Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sebuah sistem
yang terpadu sedangkan pendekatan kontingensi dikembangkan oleh para manajer yang
berusaha untuk menerapka konsep-konsep dari mazhab-mazhab utama ke dalam
situasi nyata.
Perencanaan
(hal 42-72)
Perencanaan
adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha maksimalkan efektivitas
seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Proses perencanaan meliputi aktivitas prakiraan, penetapan
tujuan, pemrograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan prosedur, serta
penetapan dan penafsiran kebijakan.
Rencana
dibagi menjadi dua jenis utama yaitu rencana strategis dan rencana operasional
yang meliputi rencana sekali pakai
(program, proyek, dan anggaran) dan rencana
tetap (kebijakan, prosedur standar, dan peraturan). Sesuai dengan
pengembangannya, teori berevolusi dalam dua kategorial yaitu teori operasi sistem yang mendeskripsikan
sejumlah disiplin akademis tradisional dan teori perubahan sistem yang menyajikan hampir semua latar belakang dan
teknik dari disiplin ilmu terapan.
Ada
dua hambatan utama terhadap pengembangan rencana yang efektif yaitu penolakan
dari dalam perencanaan terhadap penentuan tujuan dan pembuatan rencana untuk
mencapainya dan keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk
menerima rencana karena perubahan yang akan ditimbulkannya.
Teknik
Evaluasi dan Peninjauan Program (PERT) adalah suatu metode perencanaan dan
pengendalian proyek yang bersifat tak berulang. Metode Jalur Kritis (CPN)
adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam proyek
yang memiliki data biaya dari masa lampau. Metode biaya-manfaat merupakan
metode matematis yang mengukur manfaat dan biaya ekonomis suatu proyek. Metode
masukan-keluaran adalah model yang didasarkan pada kenyataan bahwa dalam sistem
ekonomi modern kegiatan produksi sangat berhubungan satu sama lain.
Program
linier merupakan teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika
atau model simbolik sebagai wadahnya. Tahap program linier dalam pengambilan
keputusan mengenai perbaikan kualitas lingkungan meliputi langkah-langkah
berikut antara lain identifikasi persoalan, perumusan dan penyusunan model,
analisis model, pengesahan model, serta implementasi model dan hasil
analisisnya.
Model
simulasi dinamik merupakan himpunan persamaan yang menggambarkan sistem
lingkungan ekonomi yang disusun menggunakan komputer elektronik. Perilaku
sistem disimulasikan secara arbitrer dengan mengubah parameter model dan
hasilnya dicatat.
Pengorganisasian
(hal 73-110)
Organisasi
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja
sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Ada empat ciri utama dari individu
yang mempengaruhi efektifitas organisasi yaitu persepsi, sikap, kepribadian,
dan belajar. Mengenai kelompok dan perilaku pengorganisasian, Kelompok Formal
dan Informal dibentuk karena beberapa alasan antara lain pemuasan kepuasan,
kedekatan dan daya tarik, tujuan kelompok dan alasan ekonomis.
Struktur
organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian, komponen, dan posisi dalam
perkumpulan yang bertalian dengan hubungan yang relatif pasti. Hubungan yang
pasti ini timbul dari proses keputusan, yaitu pembagian kerja,
departementalisasi, rentang kendali dan delegasi. Terdapat tiga bentuk struktur
organisasi, yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi produk
atau pasar, dan struktur organisasi matriks.
Prinsip-prinsip
organisasi yang dijadikan pedoman sehingga orgnisasi menjadi tumbuh dan
berkembang adalah organisasi dan tujuan, esensi organisasi, tanggung jawab dan
otoritas, spesialiasi untuk efisiensi dan rentang kendali.
Tujuan
utama dari adanya aspek pembagian kerja dan departementalisasi dalam struktur
organisasi adalah untuk memudahkan komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi
hasil kerja, imbalan, sosialisasi dan karier. Kelima aktifitas tersebut merupakan
proses organisasi. Pengembangan organisasi upaya jangka panjang yang didukung
manajemen puncak untuk memperbaiki proses pemecahan permasalahan dan proses
pembaruan organisasi, khususnya melalui diagnosis dan manajemen budaya
organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada tim
kerja formal, tim sementara, dan budaya antar kelompok dengan bantuan
konsultanyang bertindak sebagai katalisator dan penggunaan teori dan teknologi
psikologi terapan termasuk penelitian tindakan.
Pengarahan
(hal 111-118)
Pengarahan
adalah proses bimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar
mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan pengarahan
adalah menjamin kontinuitas perencanaan, membudayakan prosedur standar, menghindarkan
kemangkiran yang tak berarti, membina disiplin kerja, dan membina motivasi yang
terarah.
Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengirim pesan kepada
penerima dengan menggunakan tanda atau simbol yang sama, baik bersifat oral
maupun nonoral. Kriteria komunikasi yang efektif adalah pesan harus dirancang
dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan. Pesan
harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti, membangkitkan kebutuhan
pribadi komunikan, dan menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang
layak bagi suatu kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Batasan
mengenai laporan antara lain suatu pengenal suatu informasi nyata yang
ditujukan kepada orang tertentu untuk tujuan tertentu, setiap tulisan yang
berisi pengolahan data informasi, dan suatu alat komunikasi, laporan yang
efektif harus memenuhi kriteria antara lain benar dan objektif, jelas dan
terandal, efektif, tegas dan konsisten, tepat waktu, lengkap, dan tepat
sasaran.
Pemotivasian
(hal 119-138)
Rumusan
motivasi adalah setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat
memengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk
berperilaku dan bertindak, pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku
individu, setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku
seseorang, dan proses dalam yang menentukan gerakkan atau perilaku individu
kepada tujuan.
Menurut
Paul Hersey dan Kenneth B., berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan individu
disebabkan oleh pemuasan kebutuhan, pemblokiran pemuasan kebutuhan, ketegangan
kognitif, frustasi, rasionalisasi, regresi, fiksasi, resignasi, dan kekuatan
motif yang meningkat. Menurut Sagir, elemen penggerak motivasi terdiri dari
kinerja, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, pengembangan, keterlibatan,
dan kesempatan.
Pada
umumnya bentuk motivasi yang sering dianut suatu perusahaan meliputi empat
elemen utama yaitu kompenasi dalam bentuk uang, pengaraan dan pengendalian,
penetapan pola kerja yang efektif dan kebajikan. Teori motivasi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu teori kepuasan yang berorientasi pada faktor
dalam diri individu dan teori proses yang mendeskripsikan dan menganalisis
perilaku.
Salah
satu cara mengukuran motivasi kerja adalah dengan menggunakan teori pengharapan
yang mengungkapkan bahwa adlah bermanfaat untuk mengukur sikap para individu
guna membuat diagnosis permasalahan motivasi. Pengukuran dilakukan melalui
daftar pertanyaan. Pengukuran semacam ini dapat membantu manajemen mengerti
mengapa para bawahan terdorong untuk bekerja atau tidak, apa yang merupakan
kekuatan motivasi di berbagai bagian dalam organisasi dan seberapa jauh
berbagai cara pengupahan dapat efektif dalam memotivasikan kinerja.
Pengendalian
(hal 139-152)
Pengendalian
dapat didefinisikan suatu proses yang sistematik untuk mengevaluasi apakah
aktivitas-aktivitas organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, dan apabila belum dilaksanakan diagnosis faktor penyebabnya,
untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dalam setiap sistem pengendalian
terdapat empat elemen pokok yaitu kondisi atau karakteristik yang dikendalikan,
instrumen atau metode sensor, unit atau instrumen pengendalian, dan kelompok
atau mekanissme penggerak.
Ditinjau dari sistem pelaksanaannya,
pengendalian dapat diklasifikasikan menjadi sistem pengendalian umpan balik,
umpan maju, dan pencegahan. Sedangkan klasifikasi menurut waktu pelaksanaannya
dibagi menjadi pengendalian sebelum tindakan, penggendalian kemudian,
pengendalian atau penyaringan ya atau tidak, dan pengendalian sesudah tindakan.
Menurut Stoner dan Wankel, pada
umumnya dalam organisasi proses pengendalian yang ditempuh oleh manajer
meliputi penetapan hasil yang diinginkan, penentuan prediktor hasil, penentuan
standar atas prediktor dan hasil, penentuan jaringan informasi dan umpan balik,
sert penilaian informasi dan pengendalian tindakan perbaikan. Secara umum,
pengendalian yang efektif harus mempunyai karakteristik yang akurat, tepat
waktu, objektif dan komprehensif, dipusatkan pada pusat pengendalian strategis,
secara ekonomi dan organisasi realistik, dikoordinasikan dengan arus pekerjaan
organisasi, fleksibel, preskriptif dan operasional, dan diterima oleh para
anggota organisasi.
Kepemimpinan
(hal 153-168)
Kepemimpinan
adalah sikap dan perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu
bekerja sama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis agar tercapai
efisiensi dan efektivitas guna mencapai tingkat produktivitas sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang baik harus memenuhi kualifikasi antara
lain watak dan kepribadian yang terpuji, prakarsa yang tinggi, hasrat memenuhi
bawahan, sadar dan paham kondisi lingkungan, intelegensi yang tinggi,
berorientasi ke masa depan, sikap terbuka dan lugas, serta widyasuara yang
efektif.
Menurut
G.R. Terry, tipe-tipe kepemimpinan dalam organisasi antara lain kepemimpinan
pribadi, nonpribadi, otoriter, demokratis, paternalistik, dan menurut bakat.
Menurut Etziomi, French, dan Raven,
bentuk-bentuk otoritas yang dimiliki
seorang manajer meliputi memaksa, imbalan, legitimasi, ahli, dan referensi.
Delegasi
wewenang adalah pelimpahan atau pemberian otoritas dan tanggung jawab dari
pimpinan atau kesatuan organisasi kepada seseorang atau keatuan organisasi lain
untuk melakukan aktivitas tertentu. Pada dasarnya baik kepemimpinan yang sukses
maupun yang efektif dalam kepemimpinannya, perlu mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya. Kepemimpinan yang efektif banyak bergantung pada beberapa variabel
seperti kultur organisasi, sifat dari tugas dan aktivitas kerja, dan nilai
serta pengalaman manajerial. Determinan yang memengaruhi efektifitas
kepemimpinan mencakup kepribadian, pengalaman masa lampau, dan harapan pemimpin,
harapan dan perilaku atasan, karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan,
persyaratan tugas, kebudayaan dan kebijakan organisasi, serta harapan dan
perilaku rekan.
Teori
kepemimpinan situasional didasarkan pada hubungan kurva linear di antara
perilaku tugas, perilaku hubungan, dan kematangan. Teori ini menyiapkan manajer
dengan beberapa pengertian mengenai hubungan diantara gaya kepemimpinan yang
efektif dan taraf kematangan para bawahan.
Pengambilan
Keputusan (hal 171- 194)
Pengambilan
keputusan adalah serangkaian aktiivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, kemudian menetapkan
berbagai macam alternatif untuk diadakan seleksi satu diantara beberapa
alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan
organisasi. Menurut Gibson dkk, proses pengambilan keputusan terdiri atas tujuh
tahapan yaitu, penetapan tujuan spesifik serta pengukuran hasilnya,
identifikasi permasalahan, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif,
seleksi alternatif, implementasi keputusan, serta pengendalian dan evaluasi.
Dalam
pengambilan keputusan, terdapat beberapa variasi gaya pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh para manajer antara lain manajer mengambil keputusan
sendiri dengan menggunakan masukan informasi yang tersedia pada waktu tertentu,
manajer memperoleh informasi yang diperlukan oleh para bawahan dan kemudian
menetapkan keputusan yang dipandang relevan. Manajer membicarakan permasalahan
yang dihadapi organisasi di hadapan bawahan secara individual dan kelompok,
serta menyusun dan menilai alternatif keputusan.
Kerangka
kerja dan konsep untuk pengambilan keputusan meliputi sistem pengambilan
keputusan, pengetahuan mengenai keluaran, tanggapan keputusan, deskripsi
mengenai pengambilan keputusan, kriteria untuk pengambilan keputusan, dan
relevansi konsep keputusan terhadap desain sistem informasi manajemen.
Metode
atau cara pengambilan keputusan organisasi sederhana dapat diaplikasikan
terhadap karakteristik keputusan antara lain keputusan yang bersifat sederhana
atau rutin dapat diambil secara individual, keputusan yang dibakukan dapat
diserahkan kepada unit pengelola elektronik atau seseorang yang profesional,
keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti tanggung jawab sosial
sebaiknya diambil secara berkelompok. Keputusan yang bersifat rumit dan
kompleks karena permasalahannya mengandung beberapa alternatif yang sulit
dijangkau sebaiknya dikonsultasikan dengan seorang ahli dan profesional.
Sistem
informasi manajemen adalah suatu kumpulan manusia dan sumber daya modal dalam
suatu organiasasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengolah data
serta menghasilkan informasi yang berguna bagi setiap hierarki manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Sistem pengolahan data dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu secara manual (dilakukan oleh manusia) dan
secara otomatis (komputerisasi).
Manajemen
Mutu (hal 195-210)
Manajemen
mutu terpadu adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimalkan daya saing organisasi melaui perbaikan terus menerus atas produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Prinsip utama manajemen mutu terpadu
adalah kepuasan pelanggan, menaruh rassa hormat kepada setiap orang, manajemen
berdasarkan fakta, dan perbaikan berkesinambungan.
Gagasan
JIT (Just in time) didasarkan pada
prinsip berproduksi hanya apabila ada permintaan atau memproduksi sesuatu yang
diminta hanya pada saat diminta dan hanya sebesar jumlah yang diminta. Sasaran
implementasinya adalah persediaan, waktu siklus, perbaikan yang
berkesinambungan, dan penghapusan pemborosan.
Tujuan
ISO 9000 adalah mencapai dan mempertahankan mutu produk atau jasa yang
dihasilkan sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para
pembeli, memberi keyakinan kepada pihak manajemen bahwa mutu yang dimaksudkan
telah dicapai dan dapat dipertahankan, dan memberikan keyakinan kepada pembeli
bahwa mutu yang dimaksudkan telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang
dijual.
ISO
14000 adalah standar pengelolaan lingkungan. Secara umum, manfaat sertiikasi
ISO 14000 antara lain perlindungan terhadap lingkungan, dasar persamaan
kompetitif, menunjukkan kesesuaian dengan peraturan, pembentukan sistem
pengelolaan yang efektif, penurunan biaya, penurunan kecelakaan kerja,
peningkatan hubungan masyarakat, peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen,
dan peningkatan perhatian manajemen puncak.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar